Kamis, 14 April 2016

Hubungan manusia dengan lingkungan


                              
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN

DAMPAK POSITIF PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

  1. Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industry atau pabrik baru 
Dengan dibangunnya suatu pabrik atau perusahan di suatu daerah tertentu, maka akan dibutuhkan juga beberapa karyawan untuk bekerja dipabrik tersebut. Hal ini berarti, lapangan kerja akan semakin luas sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran didaerah itu.
  1. Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industry
Misalnya perusahan atau pabrik yang memproduksi minyak kelapa sawit untuk diperagangkan maka bahan bakunya adalah kelapa sawit. Jadi kelapa sawit pasti akan ditanam dalam jumlah banyak sehingga tanaman tersebut juga akan berkembang. Begitu juga dengan tanaman kapas untuk industry tekstil, dan lain-lain.
  1. Memperoleh devisa dari industri pariwisata. 
Lingkungan atau alam yang indah pasti akan menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Hal ini pasti akan menguntungkan. Misalnya tempat pariwisata di Raja Ampat yang menarik wisatan dari dalam maupun luar negeri untuk melihat atau mengunjungiya. Dan hal itu menguntungkan bagi Pemerintah, Pemandu, Penyediaan Hotel atau Penginapan terdekat, dan lain-lain
4.      Berkembangnya tingkat komunikasi
Dengan adanya radio, TV, Handphone dan internet maka waktu yang dibutuhkan untuk mencari informasi lebih efisien dan lebih cepat.
5.      Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak
6.      Limbah ternak untuk pupuk kompas
7.      Air bersih
Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
8.      Kemajuan bidang kedokteran dan kesehatan sehingga ditemukan pengobatan berbagai macam penyakit termasuk alat kontrasepsi yang berguna mengatur dan membatasi kelahiran.
9.      Dapat mendatangkan kemudahan hidup dengan adanya kalkulator, pesawat terbang, kereta api dan sebagainya.
10.  Pengolahan SDA lebih berkualitas dan optimal
Dengan alat-alat teknologi canggih maka Sumber Daya Alam akan dikelola dengan lebih berkualitas dan lebih optimal.
11.  Kemajuan bidang pertahanan dan keamanan dengan persenjataan yang canggih (rudal, patriot, nuklir, bom atom, dan lain-lain) bermanfaat untuk mempertahankan pertahanan dan keamanan wilayahnya.

DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1.      Kegiatan industry menyebabkan limbah berbahaya (logam-logam berat, zat radioaktif, kepulan asap dan kebisingan).
2.      Alat transportasi seperti sepeda motor, mobil, kereta api, yang menghasilkan asap dari knalpotnya mengkibatkan terjadinya pencemaran udara sehingga suhu udara juga meningkat.
3.      Akibat dari naiknya pemakaian zat-zat kimia seperti pestisida, insektisida, dan lain-lain sehingga terjadi pencemaran air dan tanah.
4.      Limbah industry yang dibuang di air Laut akan mengakibatkan ikan-ikan, biota-biota laut, dan hewan laut yang lainnya akan teracuni sehingga lambat laun akan musnah. Hal ini juga akan mengakibatkan lautan tercemari.
5.      Kemajuan teknologi TV menimbulkan pergeseran Norma dan Nilai bermasyarakat. Misalnya untuk film-film yang tidak layak ditonton oleh anak-anak tetapi malah mereka tonton sehingga mereka akan meniru adegan tersebut, hal ini mengakibatkan banyak anak dibawah umur sudah melakukan seks bebas dan hal-hal yang lain. Olehnya itu, saran untuk Pemerintah terutama untuk Lembaga Sensor Film Indonesia agar adegan-adegan yang tidak seharusnya ditonton harus di sensor, misalnya adegan percintaan dan kekerasan (pembunuhan).
  1. Lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak perumahan. 
  2. Terjadi pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO 






PAHAM HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN

1.        KOSMOGINI
Paham ini menyatakan bahwa “manusia harus menyesuaikan diri dengan alam karena alam sendiri yang mengetahui paling baik”. Maksud dari paham ini yaitu dimanapun manusia berada, ia harus beradaptasi dengan lingkungan atau alamnya karena tidak mungkin alam yang harus beradaptasi dengan manusia.
Untuk alam yang ada di hutan sangat berbeda jauh dengan alam yang ada di pemukiman penduduk. Di hutan maasih banyak tumbuh-tumbuhan liar dan pepohonan yang besar-besar, ada juga hewan-hewan liar, burung, monyet dan lain-lain. Sedangkan di pemukiman penduduk tumbuh-tumbuhan sudah jarang, hewan-hewan pun hanya hewan-hewan peliharaan. Untuk itu, orang yang biasa hidup di hutan (misalnya Tarzan) apabila suatu saat pergi ke pemukiman penduduk harus menyesuaikan diri dengan alam disitu.
Demikian juga di pedesaan misalnya,  lingkungan atau alamnya masih sangat alami dengan banyak tumbuhan dan hutan yang masih belum tersentuh. Sedangkan di kota, mungkin pepohonan sudah bisa kita hitung dengan jari. Olehnya itu, manusia yang hidup di pedesaan apabila bekunjung ke kota, maka ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan atau alam di perkotaan. Karena apabila dia tidak menyesuaikan diri dengan lingkungan di kota, maka dia tidak akan bisa bertahan hidup. Contohnya di desa misalnya orang-orang yang ingin memasak nasi goreng tetapi tidak memiliki cabe maka ia akan meminta ke tetangganya sebagai gantinya setelah masak nasi gorengnya, ia akan memberikan sedikit kepada tetangganya, karena di desa rasa kekeluargaan masih sangat melekat. Sedangkan di kota, tidak ada system seperti itu, karena di kota memiliki system yang biasa disebut “siapa loe siapa gue”, orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan sehingga kebiasaan meminta di tetangga jangan coba-coba dibawa ke Kota, karena di kota rasa kekeluargaan sudah sangat minim.
Olehnya itu, dimanapun kita berada kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kita berada tersebut. Hal ini sesuai dengan paham kosmogini.


2.        DETERMINISME
Paham ini menyatakan bahwa “perkembangan manusia sangat ditentukan oleh alam lingkungannya. Sesuai dengan teori evolusi dari tokoh terkenal Charles Darwin (1809-1882)”. Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada mahluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan nenek moyangnya.
Penyebab terjadinya evolusi, yaitu : adaptasi dan seleksi alam. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri mahluk hidup terhadap lungkungannya, seperti kata-kata dalam evolusi “yang paling bisa menyesuaikan dirilah yang bisa bertahan hidup”. Contohnya, manusia yang hidup didaerah kutub, namun dia tidak beradaptasi dengan menggunakan pakaian yang tebal dan hangat tentu lama kelamaan dia akan mati membeku (contoh adaptasi tingkah laku). Sedangkan untuk seleksi alam adalah peristiwa dimana alam memilih mahluk hidup yang lebih baik sifatnya yang dapat terus menerus bertahan hidup. Seleksi alam merupakan teori utama yang menjadi landasan utama munculnya teori evolusi  Darwin.







Menurut teori evolusi dari Charles Darwin “manusia berasal dari kera”, ia mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah Australophithecines (Kera Purba) yang berkembang menjadi  Homo habilis, lalu Homo erectus dan terakhir menjadi Homo Sapiens (manusia sekarang). Alam yang menyeleksi kera sehingga bisa berevolusi menjadi manusia. Darwin mengatakan bahwa manusia yang awalnya berjalan membungkuk kemudian berevolusi perlahan-lahan sehingga dapat berjalan dengan tegak seperti gambar diatas.
Apabila kera bisa berevolusi menjadi manusia, kenapa masih ada kera yang tidak berevolusi ?, dan kenapa manusia tidak berevolusi menjadi spesies baru ?. Apakah proses evolusi membutuhkan jangka waktu tertentu ?
Manusia berkembang bukan hanya ditentukan oleh alam tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena perkembangan adalah suatu proses menuju kedewasaan.
Dahulu alam mempengaruhi manusia pada banyak aspek, baik kebudayaan, gaya hidup, cara bertahan hidup serta cara memanfaatkan alam. Misalnya pada zaman dahulu, manusia membuat lahan berpindah, mereka bercocok tanam hanya sekali setelah itu mereka tinggalkan lahan tersebut, padahalkan bisa digarap untuk bisa dipakai lagi.
3.        POSIBILISME
Paham ini menyatakan bahwa “alam itu bukan penentu melainkan Cuma factor pengontrol yang memungkinkan terjadinya kegiatan dan kebudayaan manusia”. Maksud dari paham ini adalah manusia melakukan kegiatan dan dari kegiatan itu bisa memunculkan kebudayaan dimana alamlah yang mengontrol kegiatan mereka dan kebudayaan mereka. kegiatan menghasilkan kebudayaan karena suatu kegiatan yang sama dari sekelompok manusia (masyarakat) akan menghasilkan kebudayaan. Karena kebudayaan adalah suatu kegiatan yang sama yang dilakukan oleh manusia secara berulang-ulang.  Misalnya kebudayaan dari unsur kesenian, di Maluku Utara memiliki tarian daerah, lagu daerah, baju adat daerah, dan rumah adat, hal ini yang disebut kebudayaan. Selain Maluku Utara, provinsi-provinsi yang lainnya juga memiliki tarian daerah, lagu daerah, baju adat, dan rumah adat masing-masing.
Paham ini menjelaskan bahwa manusialah yang mempengaruhi alam. Zaman sekarang manusialah yang mempengaruhi alam, karena dengan ilmu pengetahuan mereka menciptakan alat-alat  teknologi yang canggih yang mereka gunakan untuk mempengaruhi alam. Salah satu bukti manusia mempengaruhi alam adalah pembangunan jalan aspal di daerah BTN, Marikurubuh, kompleks pohon pala. Daerah yang dulunya hutan yang banyak ditanami pohon pala, sekarang tanah sekitar kurang lebih 1 meter lebarnya dibuat jalanan aspal yang memudahkan aktifitas masyarakat. 
4.        OPTIMISME TEKNOLOGI
                        Paham ini menyatakan bahwa “manusia adalah factor dominan terhadap lingkungan”. Maksud dari paham ini yaitu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi manusia mampu mengendalikan, mengontrol, mengolah serta mengarahkan lingkungannya.
                        Kemajuan teknologi telah membawa kemajuan pemanfaatan sumber daya alam bagi kepentingan kehidupan yang menjadi penopang kesejahteraan manusia. Penerapan dan pemanfaatan teknologi telah benyak menggali “rahasia alam” sehingga ada sebagian orang yang mendewa-dewakan teknologi sehingga mereka hampir tidak percaya kepada kekuatan alam. Salah satu contoh yaitu dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia mampu mengetahui kapan Gerhana Matahari Total akan muncul dan apakah ada bahayanya tidak menyaksikannya?. Jadi mereka mulai meneliti, dah hasilnya tidak berbahaya kalau menyaksikan gerhana matahari total akan tetapi sangat berbahaya jika menyaksikan gerhana matahari sebagian karena radiasinya sangat kuat. Tetapi, meski demikian kita juga harus percaya akan kekuasaan Allah. Jangan sampai kita mendewa-dewakan teknologi. Karena Allah-lah yang menciptakan manusia dan alam semesta, jika Allah mengkehendaki terjadi sesuatu maka akan terjadi. Salah satu contoh, seperti di Jepang mereka bisa membuat alat pendeteksi Tsunami, akan tetapi tsunami yang terjadi beberapa tahun lalu tidak bisa terdeteksi oleh alat yang mereka buat.
5.        PAHAM KETUHANAN
                        Paham ini menyatakan bahwa “manusia dan alam semesta diciptakn oleh, manusia bukan penguasa alam tapi hanya sekedar pembawa amanat dimuka bumi”. Maksud paham ini yaitu, perkembangan IPTEK harus disertai dengan imam dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Karena manusia menyadari yang berkuasa di alam semesta ini adalah Tuhan dan kewajiban manusia adalah untuk memelihara dan mengembangkannya.
                        Sebagai umat ber-agama dan manusia yang baik, kita harus memelihara dan menjaga alam agar terhindar dari berbagai bencana. Untuk menjaga dan melestarikan alam, kita harus memulainya dengan lingkungan sekitar. Ada banyak cara menjaga alam di lingkungan sekitar, misalnya dengan melakukan reboisasi/penghijauan apabila di lingkungan sekitar kita kekurangan pepohonan atau gersang. Denan cara begitu maka kita akan terhindar dari pemanasan global dan lingkungan juga terlihat asri dan indah.          


video lucu


Kerusakan Lingkungan


                                         
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan
Dosen Pengampu : Nurul Aulia Rahman S.Pd.,M.Pd






OLEH
NAMA                         :           RISNA AYU DJ. KILKODA
NPM                            :           0329 15 11 077
KELAS                        :           A
SEMESTER                 :           II

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
MASALAH SAMPAH YANG DAPAT MENCEMARI LINGKUNGAN
(Lokasi, BTN/Marikurubu bagian belakang BTN, Kompleks Pohon Pala)

Kompleks tempat tinggal saya bisa dikatakan sebagai tempat pertanian, karena disitu terdapat banyak sekali pohon pala (sehingga kompleksnya disebut kompleks pohon pala), pohon salak, pohon pisang, pohon pinang bahkan ada juga beberapa pohon papaya dan beberapa tanaman yang lain juga. Jadi bisa disebut sebagai lahan pertanianlah.
Di kompleks saya, truk yang betugas mengangkut sampah tidak pernah lewat untuk mengambil sampah-sampah. Sehingga biasanya warga sekitar mengambil alternative sederhana dalam menangani masalah sampah dengan membakarnya. Sampah-sampah yang dibakar yaitu mula dari sampah plastic sampai sampah dari daun pepohonan. Kegiatan membakar sampah ini biasanya kami lakukan setelah membersihkan rumah dan pekarangan rumah dan biasanya sampah itu kami bakar di pekarangan atau dihalaman rumah. Ada juga beberapa pihak tidak bertanggung jawab (mungkin anak-anak) hobinya buang sampah sembarangan sehingga mengakibatkan lingkungan menjadi kotor dan tidak indah.
Sampah yang dibuang secara sembarangan membuat lingkungan tidak indah dan tercemar. Membuang sampah secara sembarangan dapat mendatangkan masalah, misalnya lingkungan yang kumuh dan bisa juga mendatangkan banjir. Akan tetapi, BTN lokasinya tinggi (menanjak) sehingga tidak pernah banjir. Namun demikian, membuang sampah secara sembarangan dapat mendatangkan penyakit. Karena bisa jadi sampah yang dibuang dihinggapi oleh lalat lalu lalat itu hinggap lagi ke makanan kemudian makanan itu kita makan, hal tersebut otomatis akan mendatangkan penyakit. Membuang sampah secara sembarangan juga membuat lingkungan kotor dan tidak indah sehingga tidak enak dipandang.
Membakar sampah juga dapat mencemari lingkungan. Karena dengan membakar sampah berarti menambah polusi udara. Di Ternate sudah banyak sekali  kendaraan yang menghasilkan banyak asap dari knalpot-knalpotnya ditambah lagi dengan membakar sampah, maka polusi udara akan semakin meningkat. Sehingga ozon akan semakin bolong, akibatnya sinar matahari tidak tersaring yang menyebabkan suhu meningkat atau panas.
Membakar sampah dekat dengan tumbuh-tumbuhan dapat menyebabkan daun-daun dari tumbuhan tersebut kering bahkan mati. Menurut sebagian masyarakat sekitar membakar sampah dekat dengan tanaman akan mengakibatkan tanaman itu tumbuh subur dan hal itu memang terlihat nyata. Akan tetapi sebenarnya membakar sampah dekat dengan lahan pertanian perlahan-lahan dapat menghilangkan unsure hara dari tanah tersebut. Apabila unsure haranya hilang, maka tumbuhan-tumbuhan atau tanaman-tanaman tersebut akan mati, apalagi ditambah dengan tidak menyiram tanaman itu dengan air.
Di kompleks saya, biasanya membakar sampah berupa sampah plastic (bekas sampah didapur) dan sampah-sampah dari dedaunan. Dan ada tetangga saya yang membakar sampah tepat dibawah pohon salak, akibatnya daun-daun pohon salak tersebut kering dan hampir mati. Dan apabila pohon-pohon yang lain ikut-ikutan mati maka tidak aka nada kesejukan lagi. Karena, jika ozon sudah tidak menyaring sinar matahari lalu bayangkan tidak ada pepohonan maka suhunya akan terasa semakin panas.
Masyarakat dikompleks saya biasanya membakar sampah plastic dan sampah dari daun-daun tanaman yang berguguran. Tetapi, asap dari sampah plastic yang dibakar akan menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan) sehingga akibatnya tanaman-tanaman atau tumbuh-tumbuhan disekitar area pembakaran tersebut jadi kering bahkan mati.
Selain berefek pada tanaman atau tumbuhan, membakar sampah juga akan berdampak negative bagi manusia. Asap dari pembakaran sampah tersebut dapat mengakibatkan gangguan pernapasan sehingga ada yang menderita penyakit asma. Udara yang semakin panas ditambah dengan asap dari hasil pembakaran sampah maka saluran pernapasan pasti akan terganggu. Jadi seharusnya asap dari pembakaran sampah jangan coba-coba untuk dihiirup. Asap dari hasil pembakaran sampah dapat mengurangi kenyamanan lingkungan, apalagi jika pakaian yang sedang kita jemur kemudian ada tetangga yang membakar sampahnya sehingga asap dari sampah tersebut kena pakaian kita maka kenyamanan kita akan terganggu dan apabila sampah yang dibakar dalam jumlah banyak hal itu akan mengakibatkan kabut asap sehingga dapat mengurangi jarak pandang orang.
Membakar sampah bukanlah solusi yang baik dalam menangani masalah sampah. Ada banyak cara untuk menangani sampah tergantung dari jenis sampahnya. Misalnya untuk sampah yang dari daun-daun pohon. Sampah dari dedaunan pohon seharusnya ditimbun sehingga akan menjadi pupuk alami buat tanaman disekitarnya. Disekolah saya (SMAN 1 SERAM TIMUR), kami selalu diingatkan oleh Kepala Sekolah agar  sampah dari dedaunan pohon jangan dibakar dan harus ditimbun supaya dapat diurai oleh bakteri pengurai sehingga dapat menjadi pupuk alami buat tanaman yang lain karena disekolah kami banyak sekali pohon cemara.
Dan untuk sampah plastic cara penanganannya bisa dengan didaur ulang, misalnya dengan membuat berbagai macam kerajinan tangan. Dan ingat sampah plastic jangan ditimbun tetapi didaur ulang. Ada banyak kerajinan tangan yang terbuat dari botol aqua dan sebagainya, dengan begitu hasil karya tersebut bisa dijual dan mendatangkan uang. Jadi tinggal pilih saja, mau yang mendatangkan penyakit dan kerusakan alam ataukah yang mendatangkan uang ?
Jadi untuk menjaga lingkungan, janganlah lagi mencoba untuk membakar sampah. Karena banyak sekali dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Begitu juga dengan membuang sampah secara sembarangan, janganlah membuang sampah secara sembarangan. Sampah harus diletakkan pada tempatnya (tempat sampah). Karena kita menginginkan lingkungan yang indah, maka sampah jangan dibuang sembarangan sehingga akan mencemari lingkungan kita.